Kamis

Vice Versa

Aku pergi mengunjungi rumah seseorang. Teman dekat atau mungkin kerabat, begitu aku melabelinya. Sekali dua kali berkunjung membuatku semakin nyaman. Lalu aku berpamitan untuk pulang.

Sesampaiku di rumah, seseorang lain mengunjungiku. Dari caranya menyampaikan cerita; tertawa; duduk, terlihat santai dan nyaman.

Namun, padanya aku enggan membalas ceritanya dengan panjang, enggan ikut tertawa lepas.

Aku hanya sedang mempersilakan dia duduk, dengan sikapku yang tak acuh, berharap dia paham bahwa aku ingin menonton televisi; membaca buku; menyapu teras; menyiram tanaman; dsb, tanpa siapapun untuk peneman.

Sejenak aku teringat bagaimana saat kunjunganku ke rumah kerabatku tadi, apakah dia juga sebenarnya enggan untuk kukunjungi? Enggan untuk mendengar ceritaku yang tak lucu di telinganya? Dan hanya sekedar bersikap ramah untuk menjaga perasaan tamunya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar