Saat seseorang datang untuk berkeluh kesah, aku belajar ngerem mulut, lol, untuk mendikte dan atau menghakimi. Aku hanya belajar mengingat apa yang aku butuhkan saat sedang menahan gelisah. Aku hanya belajar mengingat saat seseorang yang kuharapkan dapat memahami, tapi tidak sesuai ekpektasi. Aku hanya belajar mengingat seperti apa rasanya dihakimi saat sedang rapuh. Walau mungkin ga banyak yang bisa aku lakukan, tapi aku punya telinga, bahu, dan waktu yang mampu kupersembahkan dengan baik, itu saja.
Saat seseorang datang untuk berkeluh kesah, aku menjaga keluhannya selayaknya aku ingin diperlakukan yang sama. Aku hanya belajar mengingat saat orang memperlakukan keluhanku layaknya cerita dongeng malam. Aku hanya belajar mengingat perlakuan orang lain yang tidak sanggup kuanulir.
Aku yang termakan waktu, adalah aku yang mengimitasi dan mengeliminasi apa-apa yang sudah kutemui. Belajar bagaimana aku ingin diperlakukan, sampai belajar bagaimana aku tidak ingin diperlakukan sedemikian rupa. Segala kisah menjadi racikan bumbu yang mampu dipadupadankan menjadi suatu rasa yang unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar