Kamis

In Question

Ada sebuah pertanyaan yang sudah bertahun-tahun mengendap di pikiran.

Yaitu:
"kenapa untuk sebuah cinta harus ada yang tersakiti?"

Pertanyaan ini timbul setelah dengar dan membaca curhatan tentang kisah cinta segitiga. Ada kisah tunangan yang tiba-tiba hilang, saat datang lagi dengan status baru, yaitu suami dari sahabatnya. Atau pasangan dengan orang ketiganya berasal dari keluarga atau kerabat sendiri. Dan banyak lagi kisah menyakitkan serupa.

Di luar logika saya sebagai manusia biasa tentang cinta yang demikian. Kenapa tidak dari awal saja si pihak ketiga hadir untuk kemudian saling membagi cinta, bukan dengan merusak sesuatu yang sudah terjalin karena Tuhan?

Jika jawabannya adalah takdir, rasanya masih kurang membuat saya lega, karena tidak adil bagi pihak yang harus menerima hatinya dihancurkan untuk kebahagian orang lain. 

Kenapa untuk sebuah cinta harus ada yang tersakiti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar